Pernah kelepasan bicara lalu ditertawakan teman-teman? Atau Anda malu dengan bentuk tubuh Anda?
Merasa malu adalah sesuatu yang manusiawi. Setiap orang pasti pernah mengalaminya, bukan? Masalahnya adalah, kalau Anda terlalu mudah merasa malu kemudian ini menghambat pergaulan sosial Anda. Ketidakmampuan mengelola dan mengatasi rasa malu menjadikan seseorang tampak canggung dan kadang… konyol. Lalu beberapa orang memilih untuk menyembunyikan dirinya sendiri. Wah, sepertinya InfoPsikologi.Com perlu melakukan sesuatu untuk mengatasi masalah ini!
Akibat dan Cara Mengatasi Rasa Malu
Kepekaan yang berlebihan terhadap rasa malu membuat seseorang merasa cemas terus menerus dan takut berhubungan dengan orang lain. Kadang dia juga cenderung menjengkelkan karena menyalahkan orang lain atau situasi yang terlibat dalam munculnya rasa malu itu. Akibat lebih parah lagi, orang tersebut jadi lebih sering menyendiri dan takut melakukan segala sesuatu.
Anda tentu pernah melakukan kekonyolan, bukan? Lalu bagaimana caranya untuk mengelola/mengatasi rasa malu itu agar tidak merusak? Cobalah cara berikut ini:
- Buat komentar yang lucu untuk peristiwa yang memalukan itu dan tertawalah bersama yang lainnya. Selain rasa malu berkurang atau tersamarkan, Anda mendapat nilai plus dari hadirin sekitar karena bisa mentertawakan diri sendiri.
- Ubah tema pembicaraan. Dengan begitu, Anda memegang kontrol atas situasi saat itu.
- Kalau Anda dipermalukan orang lain, ambil nafas dan cobalah berpikir positif. Anggap saja orang itu memperhatikan Anda dan ingin Anda berkembang.
- Jika Anda merasa malu karena merasa telah melakukan kekeliruan, STOP! Hentikan pikiran yang berfokus pada diri sendiri. Tak apa melakukan kesalahan sekali waktu. Bahkan mungkin orang lain tak menganggap kekeliruan Anda itu sebagai suatu kekonyolan lho… .
Well, Anda boleh merasa malu (baca: Malu: Apa Sebab dan Sumbernya), tapi letakkanlah pada tempatnya. Ada saatnya rasa malu ditolerir atau diperbolehkan, namun ada pula saatnya rasa malu harus dikelola. Dengan mengatasi dan meletakkan rasa malu pada tempatnya, Anda telah selangkah lebih dewasa.
————————————
Bacaan:
* Lewis (1993) dalam Strongman, 2003. The Psychology of Emotion.
** Lailaningtyas & Theodorus. 2008. Bebaskan Ekspresimu: Cara Cerdas Mengelola Emosi bagi Remaja. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Pingback: Emosi Malu dan Sumber Penyebabnya | InfoPsikologi.com