Apa Itu Kleptomania: Sebuah Pengertian dan Penjelasan Sederhana. Pernah ya, membaca artis terkenal nan kaya raya, tertangkap kamera toko sedang mengutil/mencuri barang yang tidak begitu penting? Harganya pun tidak seberapa.Yang jelas uang di dompetnya pasti masih tersisa banyak, seandainya pun dia membayar barang itu di kasir. Jadi, mereka ini mengambil bukan karena tak mampu membeli, tetapi karena mengidap satu kelainan psikologis yaitu kleptomania.
Tak kurang ada artis Wynona Rider, Lindsay Lohan, petenis Jennifer Capriati, dan bahkan konon seorang presiden, diberitakan melakukan praktek pengutilan ini. Artinya, kleptomania bisa dimiliki oleh siapa saja, mulai dari orang biasa, orang terkenal, bahkan orang yang mengerti hukum sekalipun. Hanya karena orang terkenal lebih menarik perhatian media massa maka kita lebih sering membaca tentang mereka. Kleptomania juga bisa dimiliki oleh anak-anak, remaja, orang dewasa, bahkan orang lanjut usia, meskipun yang terakhir ini jarang ditemukan. Namun kebanyakan kasus kleptomania diketahui dilakukan oleh kaum wanita.
Definisi Psikologis Kleptomania
Nah, sebenarnya apa sih yang disebut dengan kleptomania itu? Kleptomania adalah suatu gangguan akibat kegagalan atau ketidakmampuan mengontrol keinginan untuk mengambil (mengutil, mencuri) barang yang sebetulnya tidak dibutuhkan atau sebenarnya tidak cukup berharga untuk pengambilnya. Ambil contoh saja, artis Winona Ryder tertangkap mengutil baju di sebuah butik. Sebenarnya dia mampu membeli baju itu, dan juga tidak ada kebutuhan mendesak untuk memakainya. Hanya saja dia tidak tahan. Maka dimasukkanlah baju itu ke dalam tasnya begitu saja.
Orang dengan kleptomania, disebut juga kleptomaniac, tidak hanya mengalami satu atau dua kali saja kegagalan mengontrol dorongan mengutil. Mereka telah berulang kali melakukannya baik ketahuan maupun tidak. Barang-barang yang dicuri itu terkadang hanya untuk diberikan pada orang lain atau malah hanya dibuang begitu saja. Beberapa orang malah secara diam-diam mengembalikan barang curiannya tersebut, dan beberapa lainnya hanya menimbunnya di tempat tertentu tanpa perlakuan atau tujuan khusus.
Pengutilan atau pencurian yang dilakukan seorang dengan kleptomania (kleptomaniac) bukan bertujuan untuk balas dendam, bukan akibat mengalami halusinasi dan bukan pula karena ingin mendapat keuntungan finansial (uang) darinya. Ini adalah dorongan yang sangat spontan dan tidak pernah direncanakan sebelumnya. Oleh karenanya, pencurian-pencurian mereka adalah pencurian tunggal, dilakukan sendiri tanpa melibatkan orang lain. Disinilah letak perbedaan utama antara pencuri dan orang dengan kleptomania.
Jika tujuan utama pencuri adalah mendapatkan uang dari hasil penjualan barang curian, maka yang diinginkan seorang kleptomaniac adalah perasaan senang, lega atau puas ketika melakukan pengutilan. Ini bisa dimengerti karena dia mengalami tekanan dan ketegangan yang luar biasa sebelum perilaku mengutil itu dilakukan. Namun biasanya, perasaan malu dan bersalah juga timbul setelah perilaku mengutil ini terjadi. Meski demikian, pengutilan/pencurian masih akan terjadi lagi layaknya lingkaran setan yang sulit diputus.
Jadi secara singkat, seseorang bisa ditengarai memiliki kleptomania apabila sering atau berulang kali mengalami rangkaian hal-hal berikut:
- Mengalami dorongan yang sangat kuat dan tidak bisa ditolak (dikontrol) untuk mengambil barang yang tidak dibutuhkannya
- Pencurian tidak ada hubungannya dengan khayalan (delusi, halusinasi), upaya balas dendam, atau pelampiasan kemarahan; dan bukan disebabkan oleh kegilaan atau sifat anti sosial
- Merasakan ketegangan yang luar biasa sebelum melakukan pencurian
- Merasakan kesenangan atau kepuasan ketika mengambil/mencuri
- Merasa sangat malu atau sangat bersalah setelah pencurian terjadi
Sampai di sini kita telah mengetahui definisi (pengertian, apa itu) kleptomania namun apabila ada di antara kita, kerabat maupun sahabat menunjukkan tanda-tanda kleptomania seperti tersebut di atas, ada baiknya segera menghubungi psikolog atau psikater untuk mendapatkan diagnosa secara profesional. Selain memastikan apa yang sebetulnya terjadi (bisa jadi kleptomania, bisa jadi gangguan lainnya), mereka dapat memberikan penanganan yang tepat. Tetapi jika masih juga ingin tahu lebih banyak tentang kleptomania sebelum menemui para tenaga ahli itu, silakan teruskan membaca artikel berikutnya: Mengapa Kleptomania Bisa Terjadi?
Pingback: Cara Mengatasi Kleptomania & Bagaimana Mendukungnya | InfoPsikologi.com
Pingback: Ini Penyebab Kleptomania (pada Anak) | InfoPsikologi.com