Orang yang Mungkin Jadi Pelaku Kekerasan S3ksual Terhadap Anak

Siapa yang mungkin jadi pelaku kekerasan s3ksual terhadap anak-remaja. Pada banyak kasus, anak/remaja mendapat pelecehan s3ksual dari orang yang mereka kenal, bahkan orang yang mereka percayai. Misalnya saja paman, tetangga, teman, dan guru. Mereka-mereka ini bisa dikelompokkan sebagai berikut:

  1. Anggota keluarga, seperti paman, tante, kakek, saudara sepupu, teman dekat keluarga (tidak menutup kemungkinan anggota keluarga lainnya)
  2. Orang dewasa yang bidang pekerjaan atau kegiatannya dekat dengan dunia anak dan dengan demikian mudah berhubungan dengan anak. Misalnya:
    • Orang yang bekerja di sekolah, seperti guru, tenaga kebersihan, pelatih atau guru ekstrakurikuler, dll;
    • Orang yang bekerja atau aktif dalam kelompok-kelompok remaja dan organisasi keagamaan;
    • Pengelola klub olahraga, misal pelatih klub sepak bola;
    • Orang aktif di tempat atau komunitas lain dimana anak-anak (remaja) bermain dan beraktivitas

ciri ciri-tanda tanda pelaku kekerasan-pelecehan seksual terhadap anak-remaja

Fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di Amerika. Di Indonesia, dari 427 kasus yang kekerasan yang diterima Komnas Anak sepanjang Januari-April 2014, 40 persen pelakunya berasal dari lingkungan sekolah, 30 persen dilakukan oleh anggota keluarga. Jadi jika dijumlah, 70 persen kekerasan s3ksval pada anak justru terjadi di lingkungan sekolah dan rumah¹. Tak jauh beda, 60 persen kasus pelecehan seksoal terhadap anak di Amerika Serikat juga dilakukan oleh seseorang dari lingkungan sosial mereka².

Ketika praktik pelecehan s3skual tengah dilakukan, kebanyakan anak tidak benar-benar mengerti apa yang sedang terjadi. Pelaku kekerasan seksual terhadap anak memang memanipulasi (mengelabui) korbannya dengan cara-cara yang tak kentara dan bertahap. Awalnya dimulai dengan sentuhan yang (seakan) tak disengaja. Selanjutnya berkembang menjadi tepukan atau pelukan sayang, main gulat-gulatan, kuda-kudaan, elusan, pijatan, hingga mengenalkan aktivitas s3ckual sebagai permainan. Ketika pada akhirnya anak sadar, pelaku kekerasan seksual terhadap anak membuat korban merasa bersalah atas apa yang terjadi. (Baca juga: Apa Itu Pelecehan/Kekerasan Seksual pada Anak dan Apa Bentuk-Bentuknya)

Waspadai Ciri-Cirinya, Pelaku Kekerasan Seksual terhadap Anak Mungkin Orang yang Anda Kenal

Orang yang berpotensi melakukan pelecehan sering menampilkan diri sebagai orang baik (menurut standar moral), bersahabat, dan berperilaku seperti orang pada umumnya. Meski demikian, ada tanda-tanda yang bisa diamati agar pembaca bisa waspada; tapi tidak berarti menjadi alasan untuk cemas berlebihan. Berikut InfoPsikologi tuliskan untuk pembaca tanda-tandanya:

  • Orang dewasa yang sepertinya tidak memiliki, atau tidak pernah bergaul dengan teman sebayanya. Sebaliknya, lebih sering menghabiskan waktu bersama anak/remaja yang bukan anaknya.
  • Senang mencari kesempatan untuk bersama anak/remaja tanpa kehadiran orang dewasa lain. Misal: mengasuh atau momong anak, berkendaraan bersama (sepeda, motor, mobil), jalan-jalan atau mengajak main ke tempat-tempat tertentu.
  • Dari tahun ke tahun terlihat mengistimewakan atau memberi perlakuan khusus pada anak/remaja yang dekat dengannya, yang berusia atau berpenampilan tertentu. Misalnya, pelatih renang yang setiap tahun dekat dengan anak didiknya yang perempuan, usia 14 tahun, berrambut keriting dan berkaki panjang.
  • Suka, sering memberi anak/remaja hadiah atau uang tanpa alasan tertentu. Bukan hadiah ulang tahun, bukan hadiah atas prestasi tertentu, tidak ada apa-apa, tapi memberi hadiah.
  • Tidak mengindahkan tanda-tanda keberatan (baik secara lisan, maupun reaksi/bahasa tubuh) dari anak/remaja bahwa ia tidak suka digelitik, disentuh, dicium, dipeluk, atau diapakan olehnya.
  • Tidak menghormati ruang pribadi anak di kamar mandi dan di kamar tidur. Contohnya, menyelonong masuk ke kamar tidur anak/remaja; dimana anak bisa saja sedang melakukan aktivitas yang sangat pribadi.
  • Bertanya atau mengajak anak/remaja berbincang tentang perasaan atau pengalaman seksual.
  • Gemar menonton p©rnografi anak baik itu video, gambar, maupun foto. Orang yang kedapatan menyimpan barang terkait purnografi anak banyak yang terbukti melakukan kegiatan itu juga. Dan perlu diketahui: melihat, memiliki, atau memproduksi p2rn0grafi anak adalah kegiatan yang melanggar hukum.

Jika pembaca menemui tanda-tanda seperti di atas pada orang yang ada di lingkungan sekitar, InfoPsikologi sarankan untuk mulai memberikan perhatian agar jangan sampai kejahatan ini terjadi. Namun hendaknya pembaca juga berhati-hati agar tidak merasa terlalu cemas , kemudian menuduh terlalu dini atas seseorang sebagai pelaku kekerasan seksual terhadap anak.

Referensi:
¹ http://www.tempo.co/read/news/2014/05/11/079576879/Sekolah-Jadi-Tempat-Kekerasan-Seksual-pada-Anak
² http://www.victimsofcrime.org/media/reporting-on-child-sexual-abuse/statistics-on-perpetrators-of-csa

Comments

comments

– – –
Kategori

One thought on “Orang yang Mungkin Jadi Pelaku Kekerasan S3ksual Terhadap Anak

  1. Pingback: Apa Saja yang Termasuk Pelecehan/Kekerasan Seksual pada Anak | InfoPsikologi.com

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *