Barangkali Anda pernah mendengar orang menyebut tentang down syndrome atau sindrom trisomi, tapi tidak punya gambaran. Padahal bisa jadi Anda pernah bertemu dengan anak/orang dengan down sindrom, cuma tidak tahu istilahnya secara ilmu kedokteran dan psikologi. Kita lebih terbiasa dengan istilah lokal yang sayangnya terasa negatif dan kurang menghargai. Tidak perlu kita sebutkan di sini, ya…, karena diakhir tulisan ini, InfoPsikologi.com yakin pembaca sudah teringat dan akan memperbaiki penyebutan dan perlakuan terhadap anak/orang dengan down sindrom.
Anak/orang dengan down sindrom memang berbeda dari kebanyakan kita. Secara fisik, mereka memiliki ciri-ciri tertentu yang mudah dikenali. Secara psikologis, anak/orang dengan down syndrome juga mengalami perkembangan yang jauh lebih lambat dibanding sebayanya. Keterlambatan perkembangan fisik dan mental (psikologis) ini berasal dari kelainan perkembangan kromosom hasil interaksi genetis antara ayah dan ibu. Untuk jelasnya, silakan baca » Down Syndrome dalam Pengertian Sederhana.
Ciri-Ciri Fisik Anak/Orang Dengan Down Sindrom
Sebagaimana yang pembaca lihat pada gambar yang InfoPsikologi.com sertakan, tanda-tanda down syndrome bisa dikenali dari bentuk wajah, bentuk tubuh, dan beberapa bagian tubuh lainnya.
- Bentuk wajah lebar dan datar
- Mata sipit, berbentuk kacang almond, dengan lipatan kelopak mata yang lebar di bagian sudut luar.
- Hidungnya kecil dan agak pendek. Tulang hidung di antara mata tidak tampak atau terlihat flat/datar.
- Gigi, ukurannya kecil-kecil
- Ukuran lidah tebal dan besar, lebih lebar daripada ukuran mulut, sehingga pada beberapa anak/orang sering terlihat terbuka dengan lidah menonjol.
- Bagian-Bagian Tubuh Pendek dan Lebar
- Bagian leher besar, pendek, dan terlihat tebal.
- Bahu relatif sempit dan terlihat agak melorot (tertarik ke bawah).
- Tangan: kecil tapi lebar dan rata. Lipatan pada telapak tangan tidak membentuk seperti huruf M.
- Kaki: panjangnya kurang proporsional dibanding tinggi badannya. Terlihat pendek. Ada jarak yang agak lebar antara jempol kaki dengan jari kedua (lihat gambar).
Namun tentu saja, tanda-tanda fisik anak/orang down sindrom tersebut bervariasi antara satu orang dengan orang yang lainnya.
Karakter Psikologis Anak/Orang dengan Down Sindrom
Anak dengan Down Syndrome termasuk dalam kelompok anak berkebutuhan khusus, dan ada beberapa kondisi mental psikologi yang perlu diperhatikan. Hal yang paling umum ditemui adalah:
- Kemampuan atau daya pikirnya lambat dan kurang berkembang dan oleh karenanya mengalami gangguan belajar (Learning Disability). Artinya, butuh waktu yang lama untuk memproses informasi dan mempelajari keterampilan baru. Untuk menguasai sebuah keterampilan, anak/orang dengan down sindrom harus mempelajarinya secara bertahap dalam langkah-langkah yang sangat sederhana. Misal memakai baju, harus diajarkan langkah memasukkan ke lubang tangan, mengaitkan kancing, dan seterusnya.
- Anak/orang dengan Down Sindrom rentan mengalami gangguan kecemasan. Salah satu bentuknya adalah melakukan gerakan atau perilaku yang sama secara berulang dan terus menerus.
- Perilaku impulsif, langsung melakukan sesuatu yang diinginkan/dipikirkan tanpa mempertimbangkan situasi dan konsekuensinya.
- Kadang kurang memperhatikan kesehatan. Akibatnya, banyak dari mereka yang meninggal dalam usia muda.
- Suasana hati atau mood tidak stabil
- Tidak jarang mengalami depresi, lalu menarik diri dari lingkungan, tidak mau bergaul, dan kehilangan minat pada lingkungan sekitar.
- Mengalami gangguan tidur, seperti mudah mengantuk disiang hari.
- Dementia, gangguan neuropsikologis yang ditandai dengan menurunnya kemampuan berpikir. Pikun, bisa termasuk salah satu gejalanya.
Ada satu hal yang menarik dari karakteristik psikologis anak/orang dengan Down Sindrom. Mereka ini terkenal lembut hati, penyayang, dan selalu ingin menyenangkan orang lain. Mereka senang menyapa, pada orang asing sekalipun, tersenyum dengan tulus dan senang memberi pelukan.
Pengembangan Potensi dan Pendidikan Anak/Orang dengan Down Syndrome
Walaupun anak/orang dengan Down Sindrom memiliki keterlambatan atau gangguan belajar jika dibandingkan teman sebayanya, mereka memiliki berbagai bakat dan kelebihan yang bisa dilatih-kembangkan. Banyak diantara mereka yang menonjol dalam bidang seni lukis, seni musik, dan olahraga. Contohnya Tazia Fawley yang memberikan salah satu lukisan indahnya sebagai kado kelahiran putra pertama Pangeran William & Kate (Inggris).
Pada zaman dahulu, anak/orang dengan Down Sindrom tidak mendapat tempat di masyarakat, termasuk ketidakadilan di bidang pendidikan. Padahal sebenarnya, dengan program pendidikan yang berkualitas, lingkungan rumah yang stimulatif (banyak memberikan rangsangan), dan dukungan positif dari keluarga-teman-komunitas/masyarakat, anak atau seseorang dengan Down Sindrom dapat mengembangkan potensinya secara maksimal.
Kabar baiknya, semua hal diskriminatif itu kini sudah berubah. Di masa kini, banyak orang dengan Down Syndrome yang mampu hidup mandiri. Sebagian bersekolah di sekolah luar biasa, dan sebagian lagi bisa bersekolah di sekolah umum; mereka mampu berperan dalam kehidupan sosial, bahkan memiliki pekerjaan.